Senin, 10 Mei 2010

Walikota Janji Habis Bisnis Pelacuran (PT.Poskota Dotnet)

KEMBANGAN (Pos Kota) â€" Keresahan warga di Kel. Wijaya Kusuma, Kec. Grogol Petamburan akan maraknya puluhan pelacur yang mangkal di tenda biru di sepanjang bantaran Kali Angke di Jl Pangeran Tubagus Angke, mulai disikapi Pemkot Jakbar.

Walikota Jakbar Djoko Ramadhan berjanji akan mengikis habis bisnis pelacuran di kawasan tersebut maupun lokasi maksiat lainnya di Jakbar.

“Kami tidak akan pernah mentolerir bisnis pelacuran di Jakbar. Khusus di Tubagus Angke, segera akan kami tertibkan dan selanjutnya kawasan tersebut akan dijaga intensif Satpol PP dan pamong setempat,” kata Djoko, Senin (10/5).

Pos Kota edisi Senin (10/5) memberitakan, keberadaan puluhan tenda biru sebagai tempat kencan para pelacur di bantaran Kali Angke kini makin menjamur dan meresahkan warga. Padahal di lokasi tersebut terdapat kantor pemerintahan dan makam Pangeran Wijayakusuma.

Bisnis esek-esek beromset jutaan rupiah tiap malam ini bak lingkaran setan. Pasalnya pelacur dibekingi oknum dan preman, sehingga meski berkali-kali ditertibkan tapi tetap eksis hingga sekarang.

Walikota Jakbar mengaku sudah perintahkan Kasatpol PP Bobby Aryono juga Camat Grogol Petamburan Tadjudin Widodo dan Lurah Wijayakusuma Saring Subagyo untuk segera menertibkan bantaran Kali Angke dari keberadaan para pelacur.

Di sisi lain, mantan Bupati Kepulauan Seribu ini mengakui, kembali maraknya aksi pelacuran baik di Tubagus Angke maupun di lokasi lainnya di Jakbar tak terlepas dari kiprah Satpol PP-yang tiga minggu lalu sempat mengendur menyusul Tragedi Koja. “Namun sejak dua minggu terakhir, jajaran Satpol PP termasuk Satpol PP Jakbar kembali aktif dalam memantau situasi ketertiban umum khususnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) termasuk sepak terjang pelacur,” timpal Djoko Ramadhan.

Tenda biru berukuran 1×2 meter persegi (M2) dipasang pelacur tepat di bantaran Kali Angke setiap malam sekitar Pk 18.30 sebagai tempat esek-esek. Aksi puluhan pelacur dari luar daerah dengan pakaian seronok dan dandanan menor kini makin menggila karena merembet hingga ke jalan raya.

Sebelum adzan Subuh, puluhan tenda biru dipreteli dan pelacur pulang untuk beristirahat seraya menyiapkan diri pada malam harinya. Acap kali sejumlah pelacur menjemur CD alias pakaian dalam di bantaran kali tersebut. Dan tak jarang ditemukan bekas kondom di rerumputan yang tepat berada di pinggir jalan raya. (Rachmi/dms)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar